TATALAKSANA MANAJEMEN PERKANDANGAN PADA AYAM BROILER
Kandang
Kandang adalah tempat tinggal ayam dalam melakukan semua
aktivitasnya. Mulai dengan makan, minum dan tentu saja tumbuh maupun
menghasilkan telur. Perlu sekiranya diperhatikan kenyamanan kandang sehingga
mampu mendukung tercapainya performan ayam yang optimal.
Banyak faktor yang harus dipertimbangkan
saat akan membangun kandang broiler termasuk perlengkapannya. Perlu kita
samakan dulu persepsi di antara kita, bahwa kandang yang akan kita bicarakan
adalah kandang dalam konsep INDUSTRI PERUNGGASAN bukan sekedar kandang untuk
pelihara ayam dalam satuan yang dapat dihitung dengan jari. Perhitungan ekonomi
selalu lebih dulu menjadi bahan pertimbangan, misalnya bahan-bahan
yang tersedia, biaya perawatan setelah dibangun, dan umur bangunan juga menjadi
pertimbangan yang penting.
Ketika akan merancang dan membangun
kandang untuk ayam broiler, hal yang harus dipertimbangkan pertama adalah
ketersediaan air dan ketersediaan udara segar yang baik di lahan yang akan
dibangun. Perlu dipertimbangkan ulang bila lahan yang Anda miliki ternyata
sulit mendapatkan air ataupun ventilasi yang tidak maksimal karena terhalang
oleh tebing atau bangunan fisik lainnya yang lebih tinggi.
Orientasi kandang sedapat mungkin
melintang timur-barat untuk mengurangi jumlah cahaya matahari yang langsung
masuk ke dalam kandang ataupun sinar matahari yang memanasi sisi samping
bangunan kandang (tirai) khususnya pada jam-jam suhu terpanas dalam sehari.
Tujuan utama dari konsep ini adalah sedapat mungkin untuk menurunkan fluktuasi
antara suhu panas dan suhu dingin dalam 24 jam. Suhu yang nyaman bagi kebutuhan
ayam akan mempertinggi efektifitas konversi pakan dan pertumbuhan ayam broiler.
Kandang di peternakan
Poniman yang digunakan adalah kandang panggung dengan ukuran kandang, panjang
100 meter, lebar 8 meter, dan ketinggian 3,5 meter, dengan tinggi lantai 2
meter. Kandang terbagi menjadi dua kelompok kandang, kapasitas setiap kandang
400 ekor ayam. Bahan yang digunakan untuk pembuatan kandang yaitu terbuat dari
kayu untuk lantai dan dinding, sedangkan untuk atap kandang terbuat dari daun
rumbio dan untuk liter terbuat dari serbuk gergaji. Kandang mempunyai slat
dengan jarak 2-3 cm. Kandang dibangun diatas tanah rawa yang sudah ditimbun
dengan tanah yang kering agar tanah tidak basah.
Hal ini sesuai dengan pendapat Fadilah
(2007). Kandang panggung merupakan bentuk kandang yang paling banyak dibangun
untuk mengatasi temperatur panas. Kandang panggung cocok dibangun di daerah
dataran rendah atau berawa. Konstruksi rangka kandang bisa dibuat dari kayu,
bambu, kayu dolken. Lantai kandang harus berlubang atau sistem slat yang bisa
dibuat dari bambu atau kayu dengan jarak antar slat sekitar 2,5 cm.
Syarat Pembuatan Kandang.
1. Lokasi
Lokasi kandang adalah letak
berdirinya kandang. Lokasi peternakan Poniman terletak 9 meter dari pemukiman
penduduk, sumber air cukup karena air berasal dari sumur bor yang dibuat
penampung air dan dialirkan melalui pipa air ke daerah kandang, kandang bebas
dari penghalang pergerakan udara dari pepohonan yang ada di daerah kandang
serta bentuk dinding kandang, dan lokasi memiliki akses jalan tanah yaitu
berjarak 30 meter dari jalan raya, sedangkan jaringan listrik sudah mencukupi
untuk kebutuhan kandang yang berasal dari rumah bapak Poniman, dan untuk
jaringan telpon sudah ada yaitu dengan menggunakan jaringan seluler.
Kondisi ini sesuai dengan pendapat Sudaryani dan
Santoso, (2003), yaitu lokasi harus jauh dari pemukiman penduduk, memiliki
sumber air yang cukup terutama pada musim kemarau, bebas dari penghalang
sehingga udara bebas keluar masuk, serta lokasi harus memiliki akses jalan,
listrik dan telpon..
2. Lingkungan masyarakat
Lingkungan tempat kandang peternakan
Poniman awal berdirinya didukung oleh masyarakat sekitarnya, karena memudahkan
bagi masyarakat untuk mendapatkan ayam potong, tapi waktu berjalan terus
sehingga tempat pemukiman semakin banyak sehinga mendekati kandang ayam.
Kandang yang dekat membuat masyarakat resah dengan limbah yang dihasilkan ayam,
maka bapak Poniman mengambil inisiatif untuk memindahkan lokasi kandang yang
jauh dari pemukiman penduduk, tapi bapak Poniman belum menemukan lahan yang
strategis untuk lokasi kandang. Menurut (Sudaryani dan Santoso, 2003),
lingkungan disekitar masyarakat sangat penting, sehingga bisa peternakan,
memberi izin dari masyarakat mendirikan peternakan dan interaksi yang harmonis
antar pengusaha dan masyarakat bisa menjamin kelancaran usaha. Lokasi
peternakan Poniman belum sesuai dengan yang dikemukankan oleh Sudaryani dan
Santoso, (2003) yaitu lokasi terlalu dekat dengan pemukiman penduduk yang
membuat warga sekitarnya resah dengan limbah yang dihasilkan ayam.
3. Keamanan
Keamanan kandang bapak Poniman sangat aman dari
binatang pemangsa, seperti, anjing, ular dan sejenisnya. Kandang juga aman dari
pencurian walaupun tidak memiliki satpam karena karyawan kandang selalu berada
di lokasi kandang. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sudaryani dan
Santoso, (2003), tempat usaha peternakan harus aman dari segala gangguan, baik
gangguan kriminal maupun gangguan keamanan lainnya seperti menggunakan jasa
satpam.
4. Perizinan
Kandang peternakan Poniman memiliki
perizinan yang lengkap sejak bapak Poniman membuka usaha peternakan bapak
Poniman mengurus sendiri mulai dari surat persetujuan lingkungan masyarakat
sekitar usaha, rekomendasi dari desa, izin prinsip dari pemerintah kabupaten.
Sebagai mana menurut Fadilah, (2008), setiap usaha peternakan harus
memiliki izin usaha. Jenjang perizinan dari tingkat pemerintahan, disesuaikan
dengan skala usaha peternakan tersebut. Tahapan proses perizinan dimulai dari
surat persetujuan lingkungan masyarakat sekitar usaha, rekomendasi dari desa, izin
prinsip dari pemerintah kabupaten, izin mendirikan bangunan dan amdal, surat
izin usaha (SIU), dan surat izin gangguan
Syarat Perkandangan
Untuk Peternakan Ayam Pedaging
1. Letak Kandang
Letak kandang peternakan
ayam broiler di daerah Poniman terletak pada dataran rendah yang sejajar dengan
pemukiman penduduk. Kandang terdiri dari dua kelompok, jarak kandang yang satu
dengan kandang yang lain yaitu 3 meter, sehingga tidak terjadi pencemaran
antara kandang yang satu dengan kandang yang lain. Kandang membujur dengan
terbitnya matahari ( timur dan barat), sedangkan tempat tinggal karyawan satu
bangunan dengan kandang ayam.
Hal ini sesuai yang
dikemukakan oleh Sudaryani dan Santoso, (2003), bahwa beberapa faktor perlu
diperhatikan pada saat menentukan kandang yaitu: letak kandang sebaiknya dibuat
lebih tinggi dari tanah disekitarnya, penataan antara satu bangunan dengan
banguna lainnya harus dapat menjamin tidak terjadinya pencemaran, letak kandang
harus memungkinkan sinar matahari pagi dapat leluasa masuk ke dalam kandang.
Letak kandang
peternakan ayam broiler sesuai dengan yang dikemukakan Sudaryani dan Santoso,
(2003), yaitu jarak antara kelompok kandang 3 meter dan arah bangunan kandang
membujur sesuai dengan terbitnya matahari. Kandang lebih tinggi dari pemukiman
penduduk dan tempat tinggal karyawan seharusnya jauh dari kandang atau tidak
satu bangunan dengan kandang ayam. Letak kandang sebaiknya berjarak
sekurang-kurangnya 50 meter dari rumah tenaga kerja atau bangunan lain-lain
seperti gudang, kantor dan lain-lain.
2. Konstruksi Kandang
Banyak bentuk dan
konstruksi kandang yang bisa dibangun, tetapi semuanya harus didasarkan pada
kegunaan dan rencana usaha yang akan dijalankan. Menurut Fadilah dkk (2007),
semua bentuk kandang yang dibuat ditujukan untuk ayam bisa hidup dengan nyaman
dan aman dari lingkungan, sehingga ayam dapat berproduksi dengan optimal.
Konstruksi kandang meliputi, atap, dinding, lantai dan sistem ventilasi pada
kandang.
3. Atap Kandang
Atap kandang adalah bagian
dari bangunan kandang yang berfungsi untuk menaungi bagian dalam kandang dari
panas matahari dan curah hujan. Bahan yang digunakan sebagai atap perlu dipilih
dari jenis bahan yang ringan, tahan panas, tidak menyerap atau menghantar
panas, tidak mudah bocor dan tahan terhadap curah hujan yang tinggi.
Atap kandang yang digunakan
perusahaan adalah atap monitor berbahan seng. Menurut pendapat Rasyaf (2003),
atap sistem monitor dapat meningkatkan fungsi ventilasi. Di bawah atap kandang
terdapat langit-langit kandang yang terbuat dari terpal. Tinggi langit-langit
kandang dari lantai yaitu 2,1 m.
4. Dinding Kandang
Dinding kandang berfungsi
sebagai pelindung keberadaan ayam dari gangguan luar dan penghalang ayam agar
tetap berada dalam kandang. Dinding kandang terdiri atas kawat monitor dan
beton yang dilapisi dengan tirai yang terbuat dari terpal. Tinggi dinding
kandang yang terbuat dari beton sampai ke kawat monitor yaitu 50 cm, sedangkan
tinggi kawat monitor sampai atap terendah yaitu 1,6 m.
Tirai pada dinding kandang
ada dua yaitu tirai berwarna putih dan tirai hitam. Tirai putih berfungsi untuk
membantu penerangan pada periode starter dan layer, sedangkan
tirai hitam untuk menahan cahaya dari luar pada periode grower. Pada
saat produksi telur telah mencapai 60%, tirai hitam akan diturunkan dan light
trap (penghalang cahaya) sudah dapat dilepas dari kipas (exhaust fan).
Tujuan penurunan tirai hitam agar pencahayaan di dalam kandang dibantu oleh
cahaya luar sehingga penggunaan lampu di dalam kandang dapat dikurangi.
5. Lantai Kandang
Lantai kandang menggunakan sistem litter berbahan
sekam padi. Litter adalah hamparan alas kandang yang berguna
sebagai alas tidur, penghangat bagi ayam dan mengurangi kelembaban lantai
kandang. Ketebalan sekam padi sekitar 15-20 cm.
Menurut Rasyaf (2003),
keuntungan sistem litter adalah menurunkan peluang ayam lepuh
dada, sedangkan kerugiannya yaitu alas kandang mudah dan cepat basah dan
menimbulkan bau tidak sedap yang dapat menyuburkan bibit penyakit terutama CRD
(Chronic Respiratory Disease).
6. Sistem Ventilasi
Menurut Priyatno (2002),
ventilasi adalah jalan keluar masuknya udara sehingga udara segar dari luar
dapat masuk untuk menggantikan udara yang kotor dari dalam kandang. Sistem
ventilasi yang digunakan perusahaan menggunakan cooling pad dan exhaust
fan. Cooling
padmengalirkan udara segar yang dibutuhkan ke dalam kandang dan exhaust
fan mengeluarkan
udara kotor ke luar kandang. Jumlah fan yang dipasang
disesuaikan dengan volume ruangan kandang, populasi ayam jantan dan betina
serta rataan bobot badan jantan dan betina.
Konstruksi kandang Peternakan ayam broiler telah
sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sudaryani dan Santono, 2003 yaitu. kandang
dikatakan nyaman dan berkonstruksi baik bila memenuhi beberapa syarat berikut:
ventilasi kandang yang baik yaitu leluasa antara pertukaran udara segar dengan
udara kotor dengan suhu 21°C- 27°C dan kelembapan 60% di dalam kandang, dinding
kandang terbagi dua yaitu dinding kandang sistem terbuka dan sistem tertutup,
lantai kandang dapat berbentuk padat serta rapat ke tanah sering disebut litter
dan berbentuk celah/rongga-rongga dan berada di atas tana 50-68 cm. Lantai
dapat dibuat dengan bilah-bilah bambu atau kayu yang disebut slat atau bisa
juga dari kawat, kerenggangan antara 2,5 cm dan besarnya 2,5 cm x 5 cm, bahan
atap kandang sebaiknya dipilih yang baik sehingga dapat melindungi ayam dari
panas matahari, hujan, dan mempermudah pemeliharaan, seperti seng, daun rumbio,
asbes dan lain-lain.
Jenis Kandang Berdasarkan Sistemnya.
Jenis kandang yang
digunakan pada peternakan bapak Poniman adalah kandang panggung, hal ini
dilakukan karena tempat peternakan Poniman terletak pada dataran rendah. Bahan
kandang terbuat dari kayu terutama pada lantai kandang yang mempunyai jarak
slat 2,5 cm, hal ini bertujuan untuk memudahkan sirkulasi udara dan menghindari
terkontaminasinya penyakit-penyakit yang menular.
Fadillah, 2007 menyatakan bahwa
kandang panggung merupakan bentuk kandang yang paling banyak dibangun untuk
mengatasi temperatur panas. Kandang panggung cocok dibangun di daerah dataran
rendah atau berawa. Konstruksi rangka kandang bisa dibuat dari kayu, bambu,
kayu dolken. Kelebihan kandang sistem panggung adalah sirkulasi udara berjalan
lebih baik dibandingkan dengan sirkulasi udara di kandang sistem postal.
Keadaan ini disebabkan udara datang dari arah bawah dan samping kandang. Lantai
kandang harus berlubang atau sistem slat yang bisa dibuat dari bambu atau kayu
dengan jarak antar slat sekitar 2,5 cm. Peternakan Poniman sesuai yang
dikemukakan oleh Fadillah, 2007 yaitu jenis kandang yang digunakan adalah
kandang panggung yang bahan kandangnya dari kayu, dengan jarak slat 2,5 cm.
Ukuran
Kandang Berdasarkan Umur Ayam.
Kelancaran sirkulasi udara sangat
bagus pada Peternakan Poniman, karena menggunakan kandang panggung, sehingga
dapat meminimalisasi fluktuasi suhu . Sebagaiman ukuran kandang pada peternakan
Poniman yaitu pada umur 1-7 hari dengan ukuran kandang 33 meter x 8 meter yang
berkapasitas 4000 ekor
Umur ayam 7-14 hari ukuran
kandang 66 meter x 8 meter sama dengan umurayam 1-7 hari dibuat sekat juga
dengan kapasitas kandang 4000 ekor ayam . Umur ayam diatas 14 hari ukuran
kandang 100 meter x 8 meter dengan kepadatan kandang 4000 ekor ayam sampai ayam
panen .
Hal ini telah sesuai yang
dikemukakan oleh Fadillah, 2007, yaitu luas ukuran kandang berdasarkan umur,
kepadatan per meter persegi adalah:
1.
Umur 1 – 3 hari kepadatan 40 – 50 ekor per
meter persegi.
2.
Umur 4 – 6 hari kepadatan 25 – 35 ekor per
meter persegi.
3.
Umur 7 – 9 hari kepadatan 15 – 20 ekor per
meter persegi.
4.
Umur lebih dari 10 hari kepadatan 10-15 ekor
per meter persegi.
Peralatan
Kandang
Penggunaan peralatan dan bahan-bahan
kandang di peternakan bapak Poniman didasarkan pada (a) tepat guna yaitu
peralatan yang akan digunakan di kandang harus berguna dan bermanfaat bagi
ayam, baik jumlah, kegunaannya, cara pakai, atau nilai ekonominya, (b) konstruksinya
sederhana agar penggunaan dan perawatannya lebih mudah, (c) dapat dipindah-
pindahkan, (d) mudah dibongkar pasang, (e) bersifat aman bagi ayam dan
karyawan, (f) biaya murah, tetapi tidak berarti kita harus membeli peralatan
yang murah. Harga peralatan mahal tidak jadi masalah jika peralatan tersebut
berkualitas dan tahan lama, sehingga bisa dipakai beberapa priode, (g) dapat
mengurangi tenaga kerja, jika tenaga kerja sukar diperoleh atau pembayaran
terlalu tinggi.
Hal ini telah sesuai yang dikemukakan oleh
Priyatno dan Martono, (2004), yaitu bentuk, ukuran, dan jumlah peralatan ini
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut, yaitu sesuai dengan umur ayam,
mudah dicapai oleh ayam, tidak mengganggu tata laksana, mencukupi kebutuhan
ayam agar tidak berebutan
Alat-alat dan bahan-bahan
yang digunakan pada Peternakan Ayam Broiler seperti:
1. Litter
Litter yang digunakan pada
peternakan bapak Poniman yaitu liter dari serbuk gergaji yang dikumpulkan dari
perusahaan perabotan dalam keadaan kering . Liter hanya menggunakan serbuk
gergaji tanpa ada tambahan lainnya, seperti serbuk kapur. Sebelum pemasangan
litter pada kandang terlebih dahulu lantai dialasi dengan karung pakan ayam
yang sudah bersih, karena lantai kandang mempunyai celah atau slat agar serbuk
tidak jatuh ketanah. Ketebalan litter yang dipakai 2-3 cm, hal ini disebabkan
karena litter hanya sekali pakai yaitu mulai umur ayam 1-7 hari setelah itu
liter dikumpulkan untuk dijual pada petani. Setelah 7 hari kandang
tidak memakai liter, karena kandang yang digunakan kandang panggung. Ketebalan
liter ini masih tipis dibandingkan yang dikemukakan oleh Bambang, (2008) yaitu
ketebalan litter yang digunakan 10-15 cm.
2. Pemanas
Pemanas yang digunakan pada
Peternakan Poniman yaitu pemanas yang terbuat dari tong yang dalamnya diisi
kayu yang dibakar. Pada saat ayam kedinginan ayam akan mendekati tong pemanas,
begitu sebaliknya ketika ayam kepanasan ayam akan menjauh dari tong pemanas.
Pemanas digunakan mulai dari umur ayam 1-14 hari setelah itu menggunakan
pemanas dari lampu listrik 60 Watt, dengan jarak lampu listrik 2 meter. Lampu
listrik digunakan mulai dari 14 hari sampai panen. Pemanas ini digunakan hanya
pada malam hari
Pemanas pada Peternakan Poniman telah
sesuai yang dikemukakan oleh Sugandi (1978) bahwa temperatur udara disekitar
alat pemanas yang baik untuk pertumbuhan anak ayam adalah 35oC.
Pemanas dihidupkan selama 3 hari tanpa dimatikan. Hari ke-4 dan seterusnya
pemanas dihidupkan sesuai dengan keadaan cuaca. Pencahayaan menggunakan lampu neon
60 Watt.
3. Tempat Pakan dan Minum
1. Tempat Pakan
Tempat pakan yang digunakan di Peternakan
Poniman terbuat dari bahan plastik dan sesuai dengan yang dikemukakan oleh
Priyatno dan Martono 2004, yaitu sesuai dengan umur ayam, tidak mudah kotor
dari feses ayam, mudah dicapai ayam, pakan yang tersedia sesuai dengan jumlah
ayam agar tidak terjadi perebutan pakan, dan praktis.
Tempat pakan pada peternkan Poniman terdapat
dua jenis tempat pakan, yaitu tempat pakan yang berbentuk piring dan bulat
Tabel : memperlihatkan jenis dan jumlah tempat
pakan, umur ayam yang digunakan pada peternakan ayam broiler.
Tabel : Jenis dan Jumlah Tempat
Pakan yang Digunakan
NO
|
Jenis tempat Pakan
|
Umur Ayam (hari)
|
Ukuran Kandang
|
Kapasitas (ekor)
|
Jumlah tempat Pakan
|
1.
2.
3.
|
Piring Plastik
Piring plastik
Plastik Bulat
|
1- 7
7-14
14 sampai panen
|
33 m x 8 m
66 m x 8 m
100 m x 8 m
|
4000
4000
4000
|
36
60
81
|
Tempat
pakan yang digunakan di peternakan Poniman telah sesuai dengan yang dikemukakan
oleh Priyatno dan Martono, (2004), tempat pakan dapat dibuat sendiri dari papan
atau kayu.
2 Tempat minum
Tempat minum yang digunakan pada Peternakan
Poniman adalah dua bentuk, yaitu tempat minum manual dan otomatis.
1. Tempat minum manual
Tempat minum manual adalah tempat minum
yang pengisiannya secara manual. Tempat minum ini dicuci setiap pengisian air
untuk menjaga kebersihan tempat minum dan menjaga kesegaran air minum. Tempat
minum ini terbuat dari bahan plastik, warna putih dengan kapasitas 3,250-3,350
ml.
2. Tempat minum otomatis
Tempat minum otomatis yaitu tempat
minum yang secara otomatis terisi dengan air dengan menggunakan slang yang
dialirkan dari penampungan air. Ketinggian tempat minum setinggi bahu ayam.
Tempat minum ini terbuat dari bahan plastik yang berwarna merah dengan ukuran
yaitu tinggi 350mm, berat 536g - 558g, yang berkapasitas Air 1,300ml. Tempat
minum ini diperlukan pencucian minimal 2 kali sehari pagi dan sore, untuk
menjaga kesegaran air minum. Tempat minum ini dipakai pada umur ayam
14 hari sampai panen.
Tabel: Jenis dan Jumlah Tempat
Minum pada Peternakan Poniman
NO
|
Tempat Minum
|
Umur Ayam (hari)
|
Jumlah Tempat Minum
|
Ukuran Kandang
|
Kepadatan Kandang
|
1.
2.
|
Manual
Otomatis
|
1-7
8-14
> 14
|
22 buah
44 buah
66 buah
|
33 m x 8 m
66 m x 8 m
100m x 8 m
|
4000 ekor
4000 ekor
4000 ekor
|
Pada Peternakan Poniman
tempat minum sudah sesuai dengan yang dikemukakan oleh Priyatno dan Martono,
(2004), yaitu ukuran, jumlah dan bahan tempat minum.
Pembersihan
Kandang
Pembersihan kandang yang
dilakukan di peternakan Poniman meliputi pembersihan atap dan lantai kandang,
pengapuran dan pengistirahatan.
Sebelum pembersihan kandang ada beberapa hal
yang perlu dilakukan, yaitu
1.
Mengeluarkan barang-barang seperti: tempat
minum, tempat pakan, alat pemanas, dan peralatan lainnya.
2.
Setelah dikeluarkan barang-barang tersebut,
lalu dimulailah membuang sekam yang sudah tidak dipakai kemudian dimasukan ke
dalam karung, dan disimpan di gudang agar terhindar dari hujan.
3.
Ketika selesai pembuangan sekam (litter)
sebaiknya disapu semua, untuk memastikan bahwa kotoran yang ada di dalam
kandang benar-benar bersih.
4.
Lakukan penyemprotan terlebih dahulu,
Penyemprotan ini sebaiknya menggunakan obat kutu, jangan menggunakan disinfektan,
gunakan obat kutu atau insektisida yang mudah didapat, pada waktu penyemprotan
buka tirai kandang, penyemprotan dilakukan dengan tujuan untuk membunuh kutu
yang ada di dalam kandang, lakukan penyemprotan dengan rata, untuk keselamatan
pekerja, siapkan sarung tangan, helm untuk melindungi kepala agar tidak terkena
semburan obat, sepatu bot, baju panjang dan masker.
Setelah
itu baru dilakukan pembersihan atap dan lantai kandang. Pembersihan atap
dilakukan dengan membersihkan debu dan sarang laba-laba yang ada
dilangit-langit kandang dengan menggunakan sapu bergagang panjang. Pembersihan
lantai dimulai dengan menyemprotkan air ke permukaan lantai kemudian didiamkan
selama beberapa jam, dengan tujuan agar kotoran yang menempel dapat dengan
mudah dibersihkan. Setelah didiamkan selama beberapa jam, lantai digosok dengan
menggunakan sikat dan sapu sambil disemprot dengan air sampai bersih.
Setelah
lantai bersih kemudian lantai dibiarkan kering dan selanjutnya dilakukan
pengapuran. Bahan yang digunakan dalam proses pengapuran untuk luas kandang 100
x 8 meter adalah 10 tutup rodalon , 500 liter air dan 5 liter formalin 40%.
Cara kerjanya yaitu kapur dilarutkan dengan air di dalam drum, lalu ditambahkan
formalin 40% kemudian aduk hingga homogen dengan menggunakan alat pengaduk.
Setelah homogen, larutan tersebut disemprotkan secara merata ke seluruh lantai
kandang. Pengistirahatan
kandang dilakukan setelah pengapuran selesai. Pengistirahatan dilakukan selama
± 1-2 minggu.
Persiapan
peralatan kandang meliputi pembersihan tempat pakan dan tempat air minum yang
telah digunakan sebelumnya, penyemprotan tirai, “pembersihan drum” (pemanas).
Pembersihan
tempat pakan dan tempat air minum yang akan digunakan dilakukan dengan
menggunakan disinfektan yaitu Septosid, kemudian dikeringkan. Penyemprotan
tirai dan “pembersihan semawar” (pemanas) dilakukan dengan menggunakan
disinfektan yang sama. Lingkar pembatas dicuci dengan cara disikat sambil
disemprot dengan air hingga bersih, kemudian dikeringkan.
Pembersihan
kandang pada Peternakan Poniman telah sesuai yang dikemukakan oleh Bambang,
(2008), yaitu pembersihan yang baik harus bisa membuang setidaknya 80% mikroba,
serta 20% protozoa dan sebagainya. Pembersihan dilakukan diseluruh bagian
kandang, termasuk lingkungan sekitar kandang dengan mengunakan disinfektan.
Pembersihan dan desinfektan areal kandang sebagai berikut:
1.
Pipa-pipa.
2.
Tangki air/tong.
3.
Peralatan Kandang.
4.
Gudang.
5.
Lingkungan.
6.
Sarang hama seperti tikus,kutu,dan serangga.
Pemeliharaan Kandang
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.
Manajemen Perkandangan
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.
Manajemen Perkandangan
Layout dan struktur kandang yang sebaik dan se-modern apapun, jika tidak
ditangani dengan manajemen yang baik, maka bukan suatu keniscayaan ayam tidak
nyaman tinggal di dalamnya. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan
terkait dengan manajemen perkandangan :
a. Persiapan kandang yang
optimal
Setelah panen atau afkir, kandang sesegera
mungkin dibersihkan dan didesinfeksi. Hal ini untuk menekan berkembangnya bibit
penyakit dan mengoptimalkan masa istirahat kandang. Harapannya saat masuk ayam
yang baru, tantangan bibit penyakit lebih rendah. Untuk desinfeksi kandang ini
bisa menggunakan Formades atauSporades. Sedangkan untuk peralatan
bisa digunakan Medisep. Untuk paralon air minum hendaknya dilakukan
pembersihan fisik atau dengan flushing menggunakan asam sitrat atau H2O2.
b. Modifikasi kandang
sesuai kondisi ayam dan lingkungan
Tidak ada “harga mati” untuk layout dan struktur
kandang. Semuanya dipengaruhi dari kondisi lingkungan peternakan, meliputi suhu
dan kelembaban (terendah, tertinggi, maupun fluktuatifnya), jarak antar peternakan,
tekstur dan topografi tanah maupun kemampuan finansial peternak. Semua harus
dipertimbangkan sesuai dengan kondisi terbaik di masing-masing peternakan.
Salah satu contohnya ialah pengaturan buka tutup tirai yang
sehar usnya disesuaikan dengan kondisi ayam. Jika ayam bergerombol di
sisi kandang dimana tirai belum dibuka, diindikasikan bahwa ada sinar matahari
yang masuk atau ada angin kencang.
c. Segera perbaiki bagian
kandang yang rusak
Atap yang bocor dan lantai panggung yang patah
menjadi hal yang sering dijumpai. Saat menemukan kondisi ini hendaknya segera
lakukan perbaikan agar tidak mengganggu kenyamanan ayam.
d. Pembersihan dan
desinfeksi kandang secara rutin
Kandang hendaknya dibersihkan dan didesinfeksi
secara rutin. Pembersihan ini tidak hanya dibagian dalam kandang, tetapi
termasuk luar kandang yang meliputi selokan (bersih, lancar, air tidak
menggenang), semak-semak, dan dilakukan penyemprotan desinfektan (Sporades, Medisep) secara rutin (minimal 1 x seminggu).
KESIMPULAN
Kandang adalah tempat tinggal ayam dalam
melakukan semua aktivitasnya. Mulai dengan makan, minum dan
tentu saja tumbuh maupun menghasilkan telur. Perlu sekiranya diperhatikan
kenyamanan kandang sehingga mampu mendukung tercapainya performan ayam yang
optimal.
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara
Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono
dan Bambang, 1995. Cara Meningkatkan Budidaya Ayam Ras Pedaging
(broiler). Penerbit Pustaka Nusatama: Yogyakarta.
Fadillah.
R, 2007. Sukses Berternak Ayam Broiler. PT.Agromedia Pustaka:.
Ciganjur.
_______
R, 2008. Panduan
Mengelola Peternakan Ayam Broiler Komersial. Agromedia pustaka: Jakarta
Priatno,
Martono.A, 2004. Membuat Kandanng Ayam. PT. Penebar Swadaya:. Jakarta
Rasyaf.
M, 1994. Beternak Ayam Petelur. Penebar Swadaya:
Jakarta
Sugandi,
1978. Tatalaksana Pemeliharaan Ayam Pedaging Strain MB 202-p Periode
Starter–Finisher. PT. Janu Putro Sentosa: Bogor
Terima kasih ilmunya min..
BalasHapusKonten yang sangat mengedukasi.. Salam Satu Hobi Dari Blog Ayam Jago - Pemainayam.vip